Minggu, 15 Maret 2009

Saat mata tertutup dan lupa bicara pada hati

Saat nulis judul cuma itu yang terlintas. "Saat mata tertutup dan lupa bicara pada hati" mungkin itu yang sedang guerasain sekarang. Mataku terpejam rapat dan hanya mendengara deru hidup yang terus menerpa kerasnya karang - karang hidup dan membuat lupa kepada siapa aku sehingga tidak bicara pada suara yang jawaban ter-jujur karenan dia hati.

HATIKU.

Terkadang akau menyesal karna aku terlambat memebuka mata. menyesal karana semuanya sudah terlanjur hilang. deru-deru itu masih tetap terdengar. Tapi gelombang kehidupan telah menyeret ku jauh-jauh darialam bawah sadar. Gelombang-gelombang itu terlalu besar dan kuat untuk menyeret badan ku yang besar ini jauh kedalam mimpi. Dan aku terlalu lemah untuk tidak mengikuti kedalam pusaran di tengah - tengah laut karana matalku terpejam. Aku yakin aku orang yang hebat, orang kuat, orang yang terlalu pintar yang terseret bersama pasir-pasir kedalam mimpi yang selamanya hanya MIMPI.

AKU ORANG YANG HEBAT.

Tapi sekarang badanku terlalu lemah. Tak berdaya. Karna aku memjamkan matau ku kuat-kuat karna aku takut tak hebat lagi!. Imanjinasi ku terus memenjarakan ku di dalam liang yang sama sekali aku tidak tahu ada dimana. begitu gelap. KARNA MATUKU TERPEJAM. sekali lagi aku berteriak didalam liang itu AKU ORANG YANG HEBAT. tapi aku merasa liang itu menyempit. dan aku tak dapat berebuat apapun kecuali kembali memejama kan mataku kuat-kuat.

AKU ORANG KUAT.

Aku masih terlalu kuat untuk menangis. Yah, aku cuma takut pada 3 hal didunia ini. 1.tidak bercinta, 2. Tidak ber-uang, 3.kematian. karna aku orang yang hebat dan orang kuat jadi MUNGKIN aku hanya menangis karana 3 hal tersebut. Tapi ternyata aku tak sekuat itu. air mataku mengalir deras saat liang-liang itu menghukum ku. Menyempit dan sekin menyempit. namun aku terlalu sombong untuk menangisi hatiku. terlalu sombong menangisi relung hati ku. menangisi hatiku yang paling dalam, yang paling kecil yanag tak dapat bebruat apapun. namun hidup teralalu baik untuk menghantarkan aku pada hal yang sangat pintar.

AKU ORANG PINTAR.

Aku terlalu pintar untuk seseorang yang berusaha licik kepadaku. Tapi hidup tak kalah cerdik untuk membuat ujian-ujian di tiap akhir semester. Sehingga membuatku berpikir tanpa menyakan terlebih dahulu pada hati bahwa aku harusnya MATI. Selama hidup aku tak pernah bepikir apa yang akan kulakukan 1,2 atau 100 tahun lagi. Kalau kata orang ritme hidupku. LET IT FLOW.aku yakin ini benar. karena AKU ORANG PINTAR. segalanya sudah selalu siap di depan mataku.segalanya yang aku pikirkan aku PIKIR itu selalu benar.tapi ternyata pikir dan khayal terkadang aku tak bisa bedakan. mana yang aku pikir maan yang aku khayal. setelah bergumul pada soal-soal yang di buat oleh DOSEN subject KEHIDUPAN. pipi ku tertampar. dan untuk pertama kalinya aku merasa. SALAH. kau dengar apa yang baru saja ku kakatakan. aku MERASA salah. Yah, aku meRASAkan punya persaan. Tapi itu lah yang yang aku rasakan saat mataku terpejam. aku me-RASA-kan sesuatu.

Kemudian dinding-dinding di dalam liang itu kembali menyempit.

Aku sudah punya persaan sekarang. aku dapat merasakan saat mataku terpejam. aku ingat saat mataku masih dapat berbicara dan memebuat hati orang sakit. saat mataku masih dapat mengekspresikan sesuatu yang aku tak dapat lalkukan pada mulutku. aku tak mau menyesal tapi sudah terlambat. hal yang sedari kecil aku lakukan. tak pernah kulakukan lagi karan mataku dapan terbeblalak dan badanku membesar dan aku berpikir terlalu hebat,terlalu pintar, dan terlalu kuat untuk tidak bicara pada hatiku.cuma 1 tanyaku.

kenapa aku lupa bicara pada hatiku?.