Sabtu, 22 Maret 2008

DRAMA CINTA STENGAH LIMA

Dari jendela kamarku hari itu mendung
Bergegas berlari berharap semuanya tak terjadi
belari ternyata tak cukup cepat untuk mengejar waktu
waktu yang akan terbuang dan berakhir

Dan aku terjatuh..

Samar-samar di ujung mata kuliha bapak renta bergegas ke arahku
Dia berkata "cepat-cepat kejar cinta mu"
saat itu jingga sudah memandangku dengan cemas
limabelas menit lagi aku akan berubah kelabu
teriak nya

seperti mati suri di ujung akar
kubuang waktuku untuk menutup mata
menutup semua bicara
menutup iba
menutup jingga

tidak,,jingga jangan dulu tertutup
aku masih ingin berlari sampai setengah lima
medung itupun seakan ikut-ikutan memusuhi ku
menutupi jingga yang selama ini bersamaku

jingga akahirnya meemilih pergi
dan cinta mengguyurku deras-deras
menghujam bagai belati
menyayat setiap sudut badanku

aku hanya bisa terus berlari menjauh
dan pergi meninggalkan jingga,cinta,
dan setengah lima pun menginjaku dan berlalu pergi tanpa ampun.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

pii... papi kenapa????
koq kayaknya sedih... sebenernya aku gak ngerti ma puisi papi... hahaha... but it sounded so sad...
secara papi ampe lari - lari and jatuh - jatuh gitu...
tapi good writing bgt... kan makin susAH dimengerti makin menjual...
ya udah pi... whatever you're going through now.. i hope i can be there to support you and to give you my shoulder to cry on...
ciaaa yooo papi....
GANBATEE!!!!
mwah mwah...

XOXO
mami